Direktur Operasional PT BRE, Kripson Kristomus Sihombing menyampaikan, dalam kewajibannya selama 15 tahun terakhir, PT BRE sudah melaksanakan reboisasi diatas lahan eks tambang kurang lebih seluas 574 hektare.
“Sekitar 5 bulan terakhir pada tahun 2024 sudah ada sekitar 74 hektare yang kita tanami pohon. Dan luasan itu sudah melebihi jumlah total luasan lahan yang jadi komitmen PT BRE dengan Pemerintah di tahun sekarang. Cukup memuaskan”,ungkap Kripson.
Kripson mengatakan, disamping melakukan reboisasi juga pihaknya berkomitmen tetap menjaga lingkungan mulai dari upaya membantu pemerintah daerah dalam mengurangi angka kemiskinan.
“Kemudian untuk lingkungan,kami PT BRE terus berusaha menjaga semua kegiatan operasional pertambangan agar sesuai standar diantaranya saat blusting, mengelola limbah air, menjaga kualitas udara dan lainnya”,ujarnya.
Selain itu Kepala Teknik Tambang PT BRE, Reo Arifan Chandra menambahkan, pada giat WED ini pihaknya menargetkan melakukan penanaman pohon diatas lahan yang sedang direklamasi hingga 1000 pohon.
“Namun pelaksanaannya bertahap Pada hari ini ada 100 pohon sengon dan mahoni yang kita tanam, selebihnya akan ditanam oleh tim kemudian. Sebagai informasi untuk tahun 2024 ini dari total 57 hektar lahan yang kita targetkan untuk direklamasi kini sudah mencapai 74 hektar,atau sudah lebih”,ujarnya.
Ia menyebutkan, kegiatan penanaman pohon ini juga melibatkan perusahaan lain yang masih dibawah satu bendera Padang Karunia dan Hasnur Group yakni PT Hasnur Riung Sinergi (PT HRS) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP).
“Parameternya bukan hanya penanaman pohon semata,akan tetapi lebih dari itu yakni menjaga lingkungan tetap sehat antara lain menjaga kualitas udara, pengelolaan limbah B3, menjaga mutu air dan lainnya”, pungkasnya.(Rn/J).