SMP di Kawasan Balikpapan Tengah Akan Dibangun

banner 468x60

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan membangun sekolah khususnya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Balikpapan Tengah tahun ini.

Seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Pemkot Balikpapan, Irfan Taufiq, Jumat, (03/05), Kami terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan di Kota Balikpapan, mulai dari bangun sekolah hingga kualitas tenaga pendidiknya.

banner 336x280

Di Balikpapan Tengah, merupakan satu-satunya kawasan di Balikpapan yang hanya memiliki 1 SMP Negeri yakni SMPN 22 dan terletak di kawasan Sumber Rejo. Dimana kawasan itu memiliki penduduk yang cukup padat.

“Maka, di tahun ini kami prioritaskan,” ujarnya.

Lokasi pembangunan sekolah di Balikpapan Tengah masih sama seperti perencanaan yaitu di lapangan tenis Manuntung yang merupakan aset milik Pemkot Balikpapan.

Sebelumnya, untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim, Disdikbud juga telah membangun sejumlah sekolah yang saat ini telah siap digunakan yakni SMP 25 Balikpapan Barat, SD dan SMP Terpadu di Balikpapan Selatan.

Tak hanya infrastruktur, Disdik juga menambah sejumlah SDM yaitu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sebanyak 1700 orang yang bertugas untuk membantu guru-guru yang pensiun.

“Dengan adanya tambahan itu, alhamdulillah mereka terbantu,” ujar Irfan.

Irfan mengemukakan, pihaknya juga selalu berkolaborasi dan sinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stake holder lainnya, seperti sekolah rujukan google dengan kelas pintar.

“Sehingga pembelajaran di sekolah bisa melibatkan dan dipantau oleh orang tua. Sekarang sudah ada 30 persen yang terakomodir, yang mana juga melibatkan pembelajaran yang atraktif,” ucapnya.

Lebih lanjut kata Irfan, dalam sambutan Menteri Pendidikan Nadim Makarim para Hari Pendidikan Nasional kemarin dikatakan dalam 5 tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan di Kemendikbud ristek menjadi pimpinan dari gerakan Merdeka belajar.

“Kami melihat tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan Pendidikan Indonesia bukan hal yang mudah dan untuk mentransformasi. Sebuah sistem yang sangat besar bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran,” ujarnya. (**)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *