Tiga SD di Sepaku Raih Juara dalam Kompetisi Eco-Product “Do Your Own Eco-Product”

IKN – Puncak Peringatan Hari lingkungan hidup, tidak hanya seputar pemilihan Duta Lingkungan Hidup tingkat SMA dan SONG-BAWE Lingkungan Hidup IKN saja, namun juga ada beberapa karya dari 15 sekolah di wilayah IKN yang juga dilombakan, Sabtu (21/06/2025).

Peserta Lomba karya dari barang bekas, dengan tema “Do Your Own Eco-Product” ini menampilkan seluruh karya anak sekolah dasar yang dibuat tangan mungil mereka sendiri.

Dari hasil karya itu, terdapat rak sepatu, tas kecil, tempat tisu, hingga kipas tangan, dan pohon apel yang seluruhnya terbuat dari barang bekas yang ada disekitar sekolah mereka.

Seperti SDN 011 Sepaku ini, mereka membawa kipas anyaman yang terbuat dari sedotan bekas, yang merrka buat hanya dalam waktu satu minggu.

“Hasil anyaman kipas ini sebenarnya juga merupakan bagian dari pembelajaran murid di sekolah, yakni materi P5, dan sengaja diikut sertakan dalam lomba, supaya murid jadi semangat untuk berkarya,” ujar Ismawati, Guru SDN 011 Sepaku.

Sebagai bagian dari puncak acara program Sekolahku Minim Sampah, diumumkan para pemenang kompetisi Do Your Own Eco-Product yang diikuti oleh 15 sekolah dasar binaan di wilayah Sepaku. Kompetisi ini menantang kreativitas siswa untuk menciptakan produk ramah lingkungan dari bahan bekas yang ada di sekitar mereka.

Setelah melalui proses penilaian yang ketat, SD Negeri 002 Sepaku berhasil meraih Juara 1 dengan karya “Pohon Daur Ulang Sampah Plastik”, sebuah instalasi edukatif yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada pengelolaan sampah plastik.

Juara 2 diraih oleh SD Negeri 005 Sepaku lewat inovasi bertajuk “Eco Limbah (Limbah Plastik Sejuta Manfaat)”, yang memanfaatkan limbah plastik menjadi barang fungsional bernilai guna.

Sementara itu, SD Negeri 013 Sepaku menempati posisi Juara 3 dengan produk Ecobrick, yaitu botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-organik, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan alternatif.

Melalui kompetisi ini, para siswa tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga membuktikan bahwa kreativitas bisa menjadi solusi nyata dalam mengurangi sampah di sekolah dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *