Monitoring Ketat Pemotongan Hewan Kurban di Balikpapan, DKP3 Turunkan 15 Tim

MediaDayak.com, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan menurunkan 15 tim dengan total 60 personel untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan pemotongan hewan kurban di seluruh wilayah kota.

Kepala Bidang Kehewanan dan Peternakan DKP3 Balikpapan, drh. Bisri mengatakan Monitoring dilakukan baik untuk pemeriksaan anti-mortem (sebelum pemotongan) maupun post-mortem (setelah pemotongan), termasuk hingga kondisi daging kurban yang akan didistribusikan ke masyarakat.

“Pantauan kami dari hari H pelaksanaan kurban hingga saat ini menunjukkan sebagian besar pelaksanaan berjalan baik. Namun, ada temuan di tiga lokasi terkait adanya cacing hati pada beberapa hewan kurban,” ujar Drh. Muhammad Bisri, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Peternakan.

Pengecekkan Post Mortem Cacing Hati Pada Hewan Kurban
Pengecekkan Post Mortem Cacing Hati Pada Hewan KurbanPengecekkan Post Mortem Cacing Hati Pada Hewan KurbanPengecekkan Post Mortem Cacing Hati Pada Hewan Kurban

Menurutnya, cacing hati pada dasarnya tidak menular kepada manusia, namun secara kelayakan konsumsi, hati yang terinfeksi cacing sudah tidak layak dimakan.

“Kami telah merekomendasikan kepada panitia kurban dan masjid untuk memusnahkan hati yang ditemukan mengandung cacing, demi menjaga kualitas dan keamanan pangan masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, drh. Bisri menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan indikasi penyakit hewan yang menular, baik saat pemeriksaan hewan hidup maupun setelah pemotongan.

“Pemeriksaan dilakukan secara berlapis, mulai dari hewan yang masuk dari luar Kalimantan melalui karantina, hingga hewan lokal yang telah dibina dan dipantau kesehatannya selama 6 bulan. Vaksinasi terhadap PMK, LSD, dan Jembrana juga telah dilakukan,” jelasnya.

Monitoring dan pemeriksaan akan terus dilakukan hingga hari terakhir pemotongan hewan kurban, yaitu pada 9 Dzulhijjah.

“Insya Allah, pelaksanaan kurban di Balikpapan aman,” pungkas drh. Bisri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *