KUTAI TIMUR – Kehadiran sebuah jembatan yang tidak hanya kokoh secara fisik, tetapi juga memiliki daya tahan yang teruji dalam jangka waktu yang panjang di Desa Suka Rahmat, yang terletak di Kecamatan Teluk Pandan, telah memunculkan harapan yang begitu besar di kalangan seluruh masyarakat. Harapan ini tertuju pada perbaikan signifikan terhadap aksesibilitas yang selama ini menjadi kendala, serta peningkatan kualitas kesejahteraan hidup mereka secara keseluruhan.
Menyadari urgensi dan signifikansi dari pembangunan jembatan ini, Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 yang berada di bawah komando Kodim 0909/Kutai Timur telah menetapkan prioritas utama pada penguatan tiang pancang. Penguatan tiang pancang ini merupakan elemen inti dan fundamental dalam keseluruhan proses pembangunan jembatan yang memiliki dimensi panjang sekitar 16 meter dan lebar 4 meter, sebuah proyek yang saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan intensif.
Manfaat yang akan dirasakan dalam jangka panjang dari pembangunan infrastruktur krusial ini menjadi alasan mendasar yang mendorong pelaksanaan penguatan tiang pancang dilakukan dengan tingkat intensitas yang sangat tinggi. Struktur bagian bawah jembatan yang dibangun dengan sangat kuat dan kokoh akan menjadi jaminan utama bagi stabilitas keseluruhan jembatan, bahkan ketika harus menghadapi kondisi cuaca yang cenderung ekstrem dan juga beban berat dari kendaraan yang akan melintasinya. Dengan demikian, jembatan ini tidak hanya akan dapat difungsikan secara optimal dalam rentang waktu yang panjang, tetapi juga akan memberikan jaminan keamanan yang mutlak bagi seluruh aktivitas transportasi warga yang menghubungkan antar dusun, yang sebelumnya mungkin terkendala.
Selama periode waktu yang telah berlangsung, kondisi jalan dan jembatan yang masih minim serta belum memadai telah menjadi hambatan utama yang signifikan dalam proses distribusi hasil pertanian warga serta pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka. Konsekuensi logis dari kondisi ini adalah lamanya waktu tempuh yang harus dihadapi, serta peningkatan biaya operasional yang harus ditanggung, yang pada akhirnya berimbas pada lambatnya perputaran roda ekonomi lokal di desa tersebut. Dengan adanya penguatan tiang pancang ini, terdapat harapan besar bahwa aksesibilitas akan menjadi lebih baik dan tidak lagi tergantung pada kondisi musim, sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitas harian mereka dengan tingkat kelancaran yang jauh lebih baik.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) dalam pelaksanaan TMMD Ke-125, yaitu Lettu Arh Suhendri, telah memberikan pernyataan bahwa setiap tahapan dalam proses pembangunan jembatan ini dilaksanakan dengan penuh ketelitian dan perhitungan teknis yang matang.
“Penguatan tiang pancang ini merupakan pondasi utama yang akan menopang keseluruhan jembatan ini. Kami memiliki komitmen yang kuat untuk memastikan bahwa jembatan ini benar-benar siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan, baik itu dari segi cuaca maupun dari segi pemakaian dalam jangka panjang. Ini merupakan fondasi yang akan menentukan masa depan bagi kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat,” demikian ungkapnya pada hari Jumat (01/08).
Kegiatan pembangunan jembatan yang telah secara resmi dimulai sejak tanggal 23 Juli tahun 2025 dan direncanakan akan mencapai penyelesaiannya pada tanggal 21 Agustus tahun 2025 ini juga turut melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat desa. Keterlibatan langsung dari warga dalam setiap proses pembangunan ini menjadi salah satu faktor penting yang sangat krusial dalam memperkuat rasa memiliki dan kepedulian mereka terhadap infrastruktur yang dibangun secara bersama-sama dengan pihak TNI.(0909).