Balikpapan–Malaysia Perkuat Kerja Sama Pariwisata, Penerbangan, dan Hingga Medis

IKN Juga Jadi Destinasi Wisata di Kalimantan

BALIKPAPAN – Hubungan pariwisata antara Balikpapan dan Malaysia semakin diperkuat melalui kegiatan Visit Malaysia B2B yang digelar di Balikpapan, Rabu (21/08/2025). Kegiatan ini mempertemukan pelaku usaha pariwisata dari kedua negara untuk menjajaki peluang kerja sama, sekaligus mempromosikan potensi destinasi unggulan.

Ketua Astindo DPD Kaltim, Wilyan Levin menyebutkan, adanya Visit Malaysia B2B ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan konektivitas antarnegara.

“Ini suatu upaya yang bagus untuk bekerja sama lebih dekat lagi Balikpapan dengan Malaysia. Sekarang sudah banyak penerbangan dari Balikpapan ke Kuala Lumpur, dan otomatis kami berharap akan semakin banyak masyarakat Balikpapan yang bepergian ke Malaysia, begitu pula sebaliknya,” jelasnya.

Selain memperkuat sektor wisata, forum ini juga membahas kerja sama bidang kesehatan, khususnya wisata medis. Malaysia diketahui menjadi salah satu tujuan utama untuk perawatan kesehatan internasional.

“Kita juga belajar lebih banyak lagi dari medical tourism Malaysia yang sudah berkembang. Rumah sakit kita di Balikpapan harus semakin maju agar bisa bersaing, sehingga tidak hanya orang kita yang pergi ke Malaysia, tapi juga sebaliknya Malaysia melihat potensi di sini,” tambahnya.

Ketua DPP ASITA, Syarifudin menyatakan, Kerja sama ini diharapkan tidak berhenti pada pariwisata medis semata, tetapi juga merambah sektor pendidikan dan destinasi baru di Kalimantan Timur. Salah satu yang disorot adalah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini menjadi ikon nasional.

“IKN itu kan salah satu jualan utama kita sekarang. Jadi saat wisatawan Malaysia datang, kita juga promosikan IKN. Mudah-mudahan pembangunan IKN berjalan lancar karena keberadaannya bisa membuka peluang lebih besar, baik untuk investasi, bisnis, maupun pariwisata,” katanya.

Dengan adanya forum ini, kedua negara optimistis kerja sama di sektor penerbangan, pariwisata, dan layanan kesehatan dapat terus berkembang, sekaligus memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Target 4,37 Juta Wisatawan Indonesia, Malaysia Genjot Promosi Empat Segmen Utama

Isi:
BALIKPAPAN – Malaysia optimistis mampu menarik lebih banyak wisatawan asal Indonesia di tahun 2025. Melalui kegiatan Visit Malaysia B2B yang berlangsung di Balikpapan, Negeri Jiran ini menegaskan target kunjungan wisatawan Indonesia sebanyak 4,37 juta orang sepanjang tahun 2025.

Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Hairi Mohammad Yakzan menyebut, capaian kunjungan wisatawan dari Indonesia pada tahun 2024 sudah cukup menggembirakan.

“Untuk tahun 2024 kita telah mencapai sasaran sebanyak 4,1 juta kunjungan. Sementara untuk tahun 2025, targetnya adalah 4,37 juta. Hingga Juni 2025, kunjungan wisatawan dari Indonesia sudah mencapai 2,2 juta, atau hampir separuh dari target tahunan. Kami percaya sasaran ini bisa tercapai,” jelasnya.

Malaysia sendiri menyiapkan empat segmen utama untuk menarik pasar Indonesia. Pertama, liburan keluarga dengan pilihan destinasi taman tema kelas dunia, seperti Legoland, Sunway Lagoon, hingga Genting Highlands.

“Wisata keluarga selalu menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia karena menawarkan pengalaman seru bagi anak-anak maupun orang tua,” ujarnya.

Kedua, wisata medis. Malaysia memposisikan diri sebagai destinasi kesehatan unggulan dengan fasilitas rumah sakit bertaraf internasional di Kuala Lumpur, Melaka, Johor, Penang, dan wilayah lainnya. Dengan biaya perawatan yang lebih terjangkau dan lokasi yang dekat, Malaysia yakin bisa menjadi alternatif utama masyarakat Indonesia untuk layanan kesehatan.

Ketiga, kuliner. Meski Indonesia dikenal dengan keragaman kulinernya, Malaysia tetap memiliki keunggulan tersendiri, salah satunya pada produk durian berkualitas tinggi. Varietas populer seperti Blackthorn dan Musang King menjadi daya tarik kuliner yang banyak diburu wisatawan.

Keempat, belanja. Malaysia menekankan bahwa sektor shopping menjadi bagian penting dari pariwisata, dengan produk-produk berkualitas internasional namun harga yang tetap terjangkau. “Kami percaya kombinasi empat segmen ini akan menjaga minat wisatawan Indonesia untuk terus datang ke Malaysia,” ujarnya.

Selain itu, ketersediaan penerbangan langsung dari Balikpapan menuju Kuala Lumpur menjadi faktor penting yang memperkuat optimisme Malaysia. Dengan akses yang semakin mudah, jumlah kunjungan diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun. (Rie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *