TAPIN – Saya mengapresiasi aktivitas yang sudah diberikan Kodim dalam hal ini Komandan Satgas TMMD ke-122 Kodim 1010/Tapin.
Hal itu disampaikan Brigjen TNI Tarsono, S.I.P., M.M selaku Ketua Tim pengawasan dan evaluasi (Wasev) TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin, saat diwawancarai rekan media di lokasi pembuatan badan jalan di Desa Salam Babaris, Kecamatan Salam Babaris, Selasa, (22/10/2024), bersama tim wasev Letkol Inf Bambang Raditya, M.Han (Pabandya-3/Bin Wasev Bakti TNI Spaban V/Bakti TNI Sterad), Didampingi Kasrem 101/Antasari, Kolonel Inf Ilham Yunus, S.Sos., M.Si, Dansatgas TMMD Letkol Arh Pryoni Palebangan, S.I.P., Ketua DPRD Tapin Achmad Riduan Syah, Asisten Administrasi Umum Kab. Tapin Fikri Hermawan, perwakilan Forkopimda Tapin, Camat Salam Babaris dan Kepala Desa Salam Babaris.
Brigjen TNI Tarsono berharap, tidak hanya jangka pendek saja tapi bisa jangka panjang baik itu sifatnya fisik pekerjaan infrastruktur dan yang kita lihat di depan kita adalah jalan, dan ini merupakan akses masyarakat untuk bertransportasi dalam rangka mengakses atau mengoptimalkan pengelolaan kebun karet. Walaupun sekilas perlu dievaluasi dan diberi masukan, dan kebetulan juga waktu masih cukup ada kesempatan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Dengan adanya jalan ini, mudah-mudahan nanti ke depan jembatan-jembatannya rusak juga sudah bisa diperbaiki sehingga bisa dimanfaatkan untuk lalu lalang masyarakat dalam rangka mendukung aktivitas masyarakat dalam penyadapan karet,” ujarnya
Secara non fisik, lanjutnya, kami berharap yang terdepan kita bisa menyiapkan anak-anak bangsa atau yang anak-anak muda yang ada di daerah Salam Babaris bisa memberikan kontrubusi yang terbaik untuk bangsa dan Negara.
Menurutnya, TNI punya sepakat untuk mengeksploitasi anak-anak muda yang di sini dan saya sudah titipkan kepada Komandan Kodim, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan stakeholder lainnya, jangan lupa menyiapkan generasi muda sejak dini, tidak ada keberhasilan yang secara natural, tiba-tiba jadi, tidak ada. Semuanya perlu proses dan hasil yang baik juga akan dilihat dari prosesnya.
“Hasil yang baik juga akan dilihat dari prosesnya, kalau prosesnya baik sesuai dengan tahapan ya Inshaallah akan baik. Tapi, kalau prosesnya dadakan ya hasilnya hanya sampai disitu saja,”terangnya
Menyikapi kegiatan ini, Brigjen TNI Tarsono, mengucapkan terima kasih. Di era grobalisasi seperti ini, di menejemen pembangunan yang cukup modern, masih masyarakat berharap kegiatan TMMD yang merupakan warisan dari zaman dulu para pejuang-pejuang kita, sarana komunikasi dengan masyarakat, sarana kemanunggalan masyarakt dengan stakeholder lainnya, melalui kegiatan TMMD.
“Ini juga terbukti apa yang disampaikan Ibu Lurah tadi, yang meminta TNI untuk melaksanakan TMMD kembali tahun depan, agar akses menuju kampong seberang bisa terhubung sekitar 2 kilometer lagi,”tambahnya
Katim Wasev menyebut, ini merupakan salah satu bagi tentara yaitu menyiapkan daerah pangkal perlawanan yang luar biasa.
“Kantong-kantong yang ada di daerah pedesaan ini berharap menjadi kekuatan yang bisa dieksploitasi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tutupnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Fikri Hermawan mewakili Pj Bupati Tapin menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program TMMD yang dilakukan Kodim 1010/Tapin.
“Semoga ini dpat memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Salam Babaris maupun sekitarnya,”ujarnya
Dalam laporannya, Dansatgas TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin Letkol Arh Pryoni Palebangan, S.I.P, mengatakan bahwa capaian pada hari ini 85 persen sejak dibuka pada 2 Oktober lalu, baik itu sasaran fisik maupun sasaran non fisik.
“Tentunya kita akan maksimalkan pengerjaan diseluruh sasaran agar mencapai 100 persen sebelum kegiatan TMMD ini berkahir pada akhir bulan Oktober ini,”tandasnya.
Kegiatanpun berlanjut pada peninjauan pengobatan masal, pengerjaan TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) yang menjadi salah satu program unggulan bapak Kasad, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc, serta pada sasaran lain berupa perehaban Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembuatan MCK, dan juga perehaban Mushola.