BPJS Ketenagakerjaan dan ILO Bahas Perlindungan Pengangguran di Forum Internasional

banner 468x60

JAKARTA – BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengadakan Asia Expert Roundtable On Unemployment Protection, sebuah forum yang diikuti oleh 15 negara di Asia untuk membahas skema perlindungan pengangguran terbaik. Forum ini menyoroti pentingnya program perlindungan pengangguran dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan ketahanan, serta menjadi stabilisator ekonomi dan sosial, terutama di masa krisis.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Simrin Singh, menekankan bahwa perlindungan pengangguran juga menjadi alat penting untuk mendukung pekerja yang terkena dampak perubahan iklim dan inovasi teknologi. Ia menyebut tren positif di Asia dalam dua dekade terakhir, di mana semakin banyak negara memperkuat skema ini dan mengaitkannya dengan pelatihan kejuruan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja.

banner 336x280

Di Indonesia, sejak 2021, pemerintah telah meluncurkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Program ini dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan dan dirancang untuk memastikan pekerja tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya pasca-PHK.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya forum ini, berharap dapat menghasilkan rekomendasi penting untuk meningkatkan kualitas program JKP di Indonesia. Anggoro juga menyoroti tren peningkatan klaim JKP yang sejalan dengan tantangan ekonomi global.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan, Teldi Rusnal, turut memberikan pandangannya mengenai forum internasional ini. Menurutnya, diskusi semacam ini sangat penting bagi daerah seperti Balikpapan yang sedang berkembang pesat, dengan semakin banyak pekerja yang memerlukan perlindungan ketenagakerjaan.

“Kami di daerah sangat mendukung inisiatif ini. Perlindungan pengangguran melalui program JKP sangat penting bagi para pekerja di Balikpapan, terutama di sektor industri dan jasa yang cukup rentan terhadap perubahan ekonomi. Kami berharap rekomendasi yang dihasilkan dari forum ini dapat memperkuat implementasi program JKP di wilayah kami,” ujar Teldi.

Teldi menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan siap mengawal implementasi JKP lebih luas dan memberikan layanan optimal bagi peserta yang terkena dampak PHK. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung pekerja agar dapat kembali berdaya pasca kehilangan pekerjaan, serta memastikan mereka menerima manfaat yang layak sesuai haknya,” tutupnya.

Anggoro mengajak seluruh negara peserta untuk memperkuat kolaborasi di bidang jaminan sosial, khususnya di kawasan Asia, dengan tujuan menciptakan ekosistem perlindungan sosial yang lebih kuat dan komprehensif bagi para pekerja. “Kerja Keras Bebas Cemas” menjadi harapan yang diusung dalam forum ini, untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di seluruh dunia.

Forum ini juga menjadi rangkaian menuju Social Security Summit yang akan diselenggarakan pada November mendatang, di mana isu-isu terkait jaminan sosial akan kembali menjadi topik utama.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *