Problem Proyek DAS Ampal Yang Belum Bisa Atasi Banjir

banner 468x60

BALIKPAPAN – Proyek DAS Ampal Balikpapan yang sudah memakan waktu lama dan membuat warga terdampak nyatanya belum bisa mengatasi persoalan banjir di wilayah sekitarnya.

Seorang pengamat tata kota di Balikpapan, Agung Sakti, mengungkapkan bahwa proyek DAS Ampal Baikpapan yang dinyatakan telah selesai oleh Pemkot Balikpapan tersebut perlu penilaian lebih lanjut dari para ahli dalam pengendalian banjir. “Kami berencana mengundang para ahli untuk mendiskusikan dan mengevaluasi Proyek DAS Ampal, serta mengharapkan kehadiran pihak kontraktor,” ungkap Agung. “Saya berharap semua pihak dapat hadir untuk memberikan penjelasan tentang proyek ini, termasuk tim dari Pemkot Balikpapan,” tambahnya. Dia juga menegaskan bahwa Pemkot Balikpapan dan kontraktor harus bertanggung jawab atas permasalahan ini. “Kami tidak mencari kesalahan, melainkan ingin menemukan solusi bersama,” tegasnya.

banner 336x280

Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Kamaruddin juga pernah menyuarakan ketidakpuasannya terhadap efektivitas program penanggulangan banjir yang telah dilaksanakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Menurutnya, upaya untuk mengurangi titik banjir justru mengalami kegagalan, bahkan bertambah untuk titik banjir di Balikpapan. Kamaruddin menyoroti proyek pengendali banjir DAS Ampal yang menjadi fokus utama, Meskipun proyek tersebut kata dia memiliki nilai mencapai Rp 136 miliar, namun hasilnya justru tidak signifikan, bahkan proyek tersebut menjadi ancaman serius bagi kawasan di Jalan MT Haryono karena parit yang dibuat lebih rendah dari sebelumnya, menyebabkan potensi luapan air.

Proyek DAS Ampal di Balikpapan Kalimantan Timur ini terus menuai sorotan public sejak dari proses tender hingga selama masa pengerjannya. proyek senilai 136 Milyar rupiah yang dikerjakan PT Fahreza Duta Perkasa melalui tender lelang ini dinilai sejumlah pihak carut marut hingga dugaan adanya penyelewengan. Bahkan Sebelumnya MAKI (Masyarakat Anti Korupsi) sudah melapor ke KPK terkait sengkarut Proyek DAS Ampal. Sejumlah elemen masyarakat pun menduga-duga ada nama mantan Bendum Demokrat Muhammad Nazarudin dibalik proyek tersebut. Dugaan adanya nama mantan bendahara umum partai Demokrat Muhammad Nazarudin dibalik PT Fahreza Duta Perkasa sebagai perusahaan kontraktor proyek DAS Ampal tersebut muncul Mengingat adanya jejak digital pemberitaan media bahwa sejumlah petinggi PT Fahreza Duta Perkasa diketahui pada saat tahun 2019 lalu pernah dipanggil KPK sebagai saksi dalam sebuah kasus gratifikasi. Dari jejak digital berita ini muncul dugaan kaitan Muhammad Nazaruddin dengan PT FAHREZA DUTA PERKASA yakni melalui nama Aan Ikhyaudin, dari jejak digital pemberitaan media pada bulan Juli 2019, sejumlah petinggi perusahaan PT. Fahreza Duta Perkasa pernah dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus penerimaan gratifikasi oleh anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso.

Dari jejak digital pemberitaan terungkap KPK pernah meminta keterangan tersangka dari anak buah Bowo Sidik di PT Inesia, Indung. Salah satu yang dipanggil sebagai saksi adalah Komisaris Utama PT. Fahreza Duta Perkasa Aan Ikhyaudin yang dalam fakta persidangan diketahui sebagai anak buah sekaligus mantan supir Muhammad Nazarudin.

Aan Ikhyaudin pernah pula diperiksa penyidik KPK dan bersaksi di persidangan ihwal perkara korupsi Wisma Atlet SEA Games di Palembang 2011. Juga, soal perkara korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang 2010-2012. Namun saat itu KPK belum menyimpulkan apakah PT. Fahreza Duta Perkasa tempat Aan menjabat termasuk satu dari sejumlah perusahaan baru yang dibentuk terpidana Nazarudin dari dinding jeruji besi.

Maka jika menelisik dari jejak digital pemberitaan di media, Aan Ikhyaudin selaku petinggi PT Fahreza Duta Perkasa yang menjadi kontraktor pada proyek DAS Ampal Kota Balikpapan, di duga memiliki keterkaitan dengan Muhammad Nazarudin. (rie)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *