Pemkot Balikpapan Siapkan Anggaran Besar Atasi Banjir

BALIKPAPAN – Banjir masih menjadi problem atau permasalahan yang belum tuntas diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sampai saat ini.

Dalam upaya mengatasi banjir di kota tersebut, anggaran besar harus disiapkan Pemkot Balikpapan untuk membangun sarana dan prasarana terutama drainase dan bendungan pengendali (bendali) untuk mengendalikan banjir, tertib kesesuaian kegiatan memanfaatkan ruang dan perilaku masyarakat.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Balikpapan Zulkifli. Menurutnya, dari aspek anggaran kebutuhan untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi prioritas saja itu memerlukan dana Rp 2,6 Triliun. Khusus DAS Ampal yang memiliki sebaran titik banjir paling banyak 32 titik banjir memerlukan dana sekitar Rp 1,6 Triliun, Kamis (05/09/2024).

“Pengerjaan DAS Ampal tahun 2023 sampai 2024 pada titik banjir di Global Sport, perumahan Wika dan Jalan MT Hayono menelan biaya Rp135 Miliar, itu baru sekitar 9 persen dari rencana keseluruhan masterplan DAS Ampal,” kata Zulkifli.

Zulkifli yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Tata Pemerintahan Kota Balikpapan menyebut, dalam upaya penanggulangan banjir memang memerlukan waktu yang panjang secara bertahap. Selain itu upaya bersama antara pemerintah, kalangan dunia usaha swasta dan masyarakat, sangat diperlukan secara terus menerus dan harus saling mendukung.

Saat ini Pemkot Balikpapan telah menetapkan langkah pengendalian banjir secara terencana dalam dokumen Masterplan drainase tahun 2005 dan telah direvisi menyesuaikan dengan perkembangan tahun 2013 dan terakhir revisi masterplan tahun 2022.

Selama masih ada potensi banjir, maka Pemkot Balikpapan harus terus melakukan upaya untuk penanggulangan banjir tersebut secara konsisten dan berkelanjutan.

Tak kalah penting juga yang dilakukan adalah menyiagakan kegiatan taktis operasional bagi warga yang terdampak banjir, seperti memastikan kesiapsiagaan petugas dan perlengkapan evakuasi warga, menyiapkan tagana saat warga mengalami gangguan beraktivitas memasak di rumah ketika banjir.

“Dan melakukan pengaturan kemacetan lalu lintas yang terhambat di titik-titik Jalan yang banjir,” tutup Zulkifli. (wa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *