BALIKPAPAN – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada pemimpin daerah yang hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke XVII bahwa sejumlah daerah sudah mulai mengalami kemacetan lalu-lintas.
“Pak wali, Kota Balikpapan sudah macet, saya dengar sudah,” kata Presiden dalam sambutannya dihadapan puluhan pemimpin daerah yang hadir di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa, (04/06).
Kemudian Jokowi juga menyebut Kota Surabaya juga sudah mulai mengalami kemacetan.
“Pak Wali, sudah, sampun pak, sudah. Pak Wali Kota Bandung, sudah mulai macet Bandung, Pak Wali Kota Medan ada?, sudah mulai macet?, macet, semuanya sudah mulai macet,” tegas Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan agar transportasi umum itu harus disiapkan.
“Bila kita bayangannya selalu subway Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) itu biayanya gede banget, mahal,” ungkapnya.
Menurut Jokowi waktu MRT Jakarta dibangun pertama, per kilometer menelan biaya Rp 1,1 triliun. Dan saat ini sudah mencapai Rp 2,3 triliun per kilometer.
“Tolong tunjuk jari, kota mana yang sudah siap membangun MRT dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” ujar Jokowi menanyakan kepada pemimpin daerah yang hadir.
Sementara itu, lanjut mantan Wali Kota Surakarta itu menyebutkan untuk pembangunan LRT dengan gerbong yang telah dibuat di PT INKA menelan biaya sebesar Rp 600 miliar per kilometer.
“Apakah ada kota yang APBD nya sanggup, tunjuk jari, saya berikan sepeda,” kata Jokowi yang lagi-lagi menanyakan kepada pemimpin daerah yang hadir.
“Tidak ad ayang mampu,” sambung Jokowi mengingat tidak ada satupun yang menunjukkan jarinya.
Sementara itu, untuk kereta cepat menurut Jokowi lebih murah bila dibandingkan dengan subway yakni Rp 780 miliar per kilometer.
Saat ini, masih Jokowi ada barang baru yang dinamakan Autonomus Rapid Transit (ART) atau keret otonom tanpa rel.
“Tidak pakai rel, tapi pakai magnet,” jelasnya.
Jokowi menerangkan, untuk ART bisa satu hingga tiga gerbong.
“Ini jauh lebih murah,” ungkapnya.
Jokowi berharap bila ada daerah yang APBD-nya memiliki kemampuan agar melakukan komunikasi dengan Menteri Perhubungan untuk membangun moda transportasi ART.
“Bisa dibagi 50-50, APBD 50 persen, dan APBN 50 persen,” ujarnya.
Bila tidak dipikirkan mulai sekarang, dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun yang kan datang semua kota akan macet.
“Tidak percaya, kita lihat aja nanti kalau kota tidak menyiapkan diri untuk transportasi masal,” demikian Presiden.(MSJ/R).