BALIKPAPAN – Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik.
Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. aspek penataan transportasi yang berkelanjutan, dan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaiannya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Adward Skenda Putra menerima langsung penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 kategori kota besar.
“Penghargaan ini untuk Kota Balikpapan dan langsung diberikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada acara Hub Space 2024 Sabtu kemarin di Jakarta Pusat,” kata dia, Senin (09/09/2024).
Dia mengatakan penghargaan WTN 2024 ini diberikan oleh Menhub kepada 76 pemerintah daerah seluruh Indonesia, di Kaltim yang masuk penilaian WTN Kota besar adalah Balikpapan dan Samarinda sedangkan tingkat Kabupaten yakni Paser dan Kukar.
“Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota yang dinilai berprestasi dalam penyelenggaraan transportasi perkotaan,” ujarnya.
Menurutnya, penghargaan ini juga tidak lepas dari kinerja dalam bidang transportasi yang paling besar yakni adanya sarana angkutan umum masal (Saum) Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman (TEMAN) bus yang diberi nama Balikpapan City Trans.
Di sisi lain, kata Edo panggilan akrab Adward Skenda Putra, Kota Balikpapan juga masih memiliki pekerjaan rumah (pr) yaitu terkait penyediaan terminal dimana untuk minimal ada 3 di Kota Balikpapan.
“Terkait terminal hal ini sudah kami jelaskan saat proses wawancara, sudah ada dalam rencana pembangunan di Kota Balikpapan,” jelasnya.
Selain terminal, yang menjadi pekerjaan rumah Kota Balikpapan berikutnya adalah tata cara berkendara terutama untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor.
“Kemudian pemanfaatan angkutan massal, sarana transportasi yang menghubungkan antar wilayah lingkungan. Secara bertahap akan kita benahi PR tersebut, hingga nantinya semua bisa terlaksana,” ungkapnya.
Edo melanjutkan dalam pelaksanaan kegiatan WTN tahun ini mulai dari pengusulan peserta, kemudian dilanjutkan seleksi administrasi dan survei lokasi penilaian serta kinerja yang dilaksanakan tahun 2023.
Selanjutnya tahun 2024 dilakukan penilaian hasil survei oleh pihak independen yang ditunjuk Kementerian, mulai dari Direktorat Lalu-lintas, Akademisi, PURN, perhubungan, serta dari para pengamat.
“Kemudian untuk penilaian meliputi lima aspek yaitu bidang lalu lintas, bidang angkutan, bidang sarana transportasi darat, bidang prasarana transportasi darat dan bidang umum.,” jelas Edo. (msj)