BALIKPAPAN – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap Bandar Udara Very Very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara atau Nusantara Airport bisa beroperasi pada akhir Agustus.
Budi mengakui, pembangunan bandara itu sempat terkendala dalam dua bulan terakhir.
Bandara itu, rencananya disiapkan untuk menyambut tamu VVIP yang hadir saat peringatan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang di IKN.
Adapun kendala yang dimaksud Budi adalah anomali cuaca di Kaltim yang belakangan ini memang kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi, hal itu juga diakui oleh Budi.
“Tantangan terbesar dalam pembangunan ini adalah hujan,” ungkapnya.
Dia mencontohkan, pada bulan Juni lalu, dalam 30 hari, waktu yang digunakan untuk pembangunan Bandara IKN hanya delapan hari, karena hanya pada 8 hari tersebut yang cerah.
Oleh karena itu, pihaknya bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan upaya modifikasi cuaca untuk mendukung pembangunan Bandara tersebut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Kukuh Ribudiyanto mengatakan modifikasi cuaca dilakukan untuk menurunkan curah hujan di Kota Nusantara.
“Saat ini angin dari tenggara menuju ke daratan khususnya di kawasan IKN berpotensi membawa awan hujan,” tutur Kukuh.
Oleh sebab itu, untuk mencegah awan itu sampai ke daratan maka dilakukan modifikasi cuaca dengan menghujankan awan-awan tersebut sebelum sampai ke daratan.
Menurut Kukuh, awan hujan ini bila sampai ke darat cukup mengganggu proses pembangunan di IKN, dalam prosesnya BMKG selain berkolaborasi dengan Menhub juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Jadi dari Kemenhub mengerahkan sebanyak empat unit pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),” jelasnya.
Biasanya, pesawat TMC ini menyemai garam atau NaCi melalui udara sesuai dengan titik koordinat yang telah ditentukan dengan tujuan meningkatkan atau mengurangi intensitas hujan.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengejar target penyelesaian pembangunan pelataran (apron) dan landasan pacu (runway) pesawat di Bandara VVIP IKN rampung pada Agustus 2024.
“Kami di tanggal 4 Agustus 2024 diminta untuk menyelesaikan apron dengan luas 180×90 meter,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief di Penajam Paser Utara.
Ia mengatakan fasilitas apron yang telah masuk dalam proses perencanaan saat ini berjumlah tiga titik yang berfungsi sebagai pendaratan helikopter atau helipad bagi keperluan tamu penting.
Kemudian untuk runway, kata Rachman, direncanakan rampung sampai dengan akhir Agustus 2024 sepanjang 2.200 meter dengan luas 3.000 m2.
Selain fasilitas apron dan runway, Kementerian PUPR juga perlu memfasilitasi akses jalan dari Bandara VVIP menuju akses jalan provinsi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Kemudian nanti kami koordinasikan dengan teman-teman di Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan akses dari bandara VVIP menuju jalan provinsi yang kini digunakan,” katanya.
Proses penyiapan lahan bagi pembangunan bandara, kata Rachman, didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat serta “stakeholder” utama Kementerian PUPR dalam pelaksanaan bandara dan operasional.
Seluruh proyek tersebut, kata Rachman, sangat bergantung pada situasi cuaca di lapangan pekerjaan agar menghindari kecacatan konstruksi.
“Sekali lagi ini catatannya adalah apabila cuaca mendukung, karena kami harus pastikan struktur dari runway ini dalam kondisi yang sangat baik, tidak ada memberikan ruang untuk ‘error’ sedikitpun,” katanya.
Ia mengatakan setiap lapisan infrastruktur tengah diperhitungkan secara matang oleh tim konstruksi agar memastikan kekuatan dari struktur fasilitas itu sendiri.
“Jadi, dipesankan oleh Pak Menteri jangan berikan ruang sedikitpun untuk error, jangan ada margin error, kami harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan,” ujarnya.
Terkait teknis operasional bandara tersebut, Rachman menyebut menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan sebagai operator. (msj)